Thursday, January 16, 2020

Mahasiswa STITNU Gelar Musyawarah Dan Melahirkan Satu UKM

Setelah melakukan musyawarah dengan beberapa mahasiswa akhirnya satu Unit kegiatan Mahasiswa tebentuk pada Rabu (15/01/20).

Dalam musyawarah tersebut berbagai usulan muncul untuk penamaan UKM yang nantinya akan mengkaji ilmu ilmu yang bersumber dari kitab kuning, dan dengan berbagai pertimbangangan maka dalam musyawarah tersebut di sepakatilah oleh seluruh mahasiawa yang hadir pada forum itu yakni Forum Kajian Kitab Kuning yang di singkat dengan nama FK3.

" nantinya UKM ini akan bergerak di bidang Kajian kajian Kitab Kuning baik kitab kitab yang membahas tentang Aqidah, Fiqih, dan Tasawuf.

Ketua Terpilih Eji Wijaya, menyampaikan, berawal dari kesadaran beberapa mahasiswa tentang mampu membaca kitab kuning merupakan hal yang urgen ketika melihat kampus kita ini terintegrasi dengan pesantren.

dengan berawal dari kesadaran tersebut kami mencoba komunikasi kepada sahabat sahabat yang lainnya dan juga kepada dewan eksekutif mahasiawa untuk membentuk suatu wadah agar mempermudah mengajak mahasiswa yang lainnya belajar kitab kuning bersama sama."ungkapnya.

Lanjut Eji, tujuan dari UKM FK3 ini pertama, mewadahi para mahasiswa yang ingin bersama sama belajar memahami dan belajar metode metode dasar baca kitab kuning. Kedua, meningkatkan jiwa spiritual mahasiswa dan yang terakhir untuk memperdalam keilmuan keilmuan dan menambah referensi untuk menyelesaikan persoalan persoalan terkait isu isu agama.

Eji berharap, para mahasiswa bisa antusias dalam mengikuti kajian kajian kitab kuning yang akan nanti kita selenggarakan dan bisa bergabung dengan kita di keluarga UKM FK3."Tutupnya.

Ketua DEMA Yusup Sidik, mengungkapkan, ini menjadi UKM ke 5 yang di bentuk pada kepengurusan kabinet Sinergi setelah UKM Bola voli, Sepakbola, Jurnalistik dan PTQ.

dengan lahirnya UKM FK3 yang didirikan pada 15 Januari 2020 ini dapat berjalan dengan lancar dan bisa diikuti oleh banyak mahasiswa. Karna membaca kitab kuning menjadi modal awal bagi mahasiswa yang nantinya akan terjun ke masyarakat maka selain kita belajar tentang ilmu umum kita pun belajar juga terkait dengan ilmu agama apalagi kampus kita ini kampus Nahdlatul Ulama yang mana NU identik dengan pesantren dan kitab kuning."tuturnya.

masih Yusup, dan jika melihat mahasiswa di kampus ini saya kira tidak semuanya berawal dari dunia pesantren maka harus ada metode khusus agar mahasiswa yang tidak pernah di pesantren tidak merasa minder untuk bergabung di UKM FK3 maka itu harus jadi pertimbangan pengurus dalam menentukan metode pembahasan dan jadwal pertemuan.

harapan kedepannya UKM FK3 ini bisa memberikan dampak positif bagi kampus STITNU Al Farabi pangandaran dan mampu memberikan ciri khas bagi kampus dengan mahasiswanya mampu membaca kitab kuning.

Dan terakhir saya menghimbau kepada seluruh mahasiswa untuk bisa berperan aktif di UKM yang sudah terbentuk."Tutupnya.

1 comment: